April 2015 | AQUAKULTUR

LAPORAN PRAKTIKUM AMDAL AKUAKULTUR "PEMBANGUNAN PABRIK ES BALOK"

Laporan Praktikum
AMDAL AKUAKULTUR
“PEMBANGUNAN PABRIK ES BALOK”


Oleh :
-          Tri Ramadhani
-          130330027







PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2015




DESKRIPSI KEGIATAN

1.         Lokasi Rencana Pembangunan Usaha/Kegiatan
            Lokasi rencana pembangunan pabrik es balok terletak di Kompleks Asean Aceh Fertilizer, Dusun Asean, Gampong Paloh Lada, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Dengan luas tanah ± 68 ha.
2.         Luas Areal
            Luas areal yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik es balok 100 x 150 m2 (±1.5ha). Luas rencana bangunan pabrik es balok yang akan di bangun 30 x 40 m2 (± 0.12 ha).
3.         Sketsa Rancangan Pembangunan Pabrik Es Balok
            Rancangan pabrik yang akan dibangun adalah Pabrik Es Balok sekala kecil karena hanya memproduksi 10ton //hari.

Gambar 1. Mesin Pendingin Es Balok 10 ton/hari

3.         Lama Waktu
a. Waktu Pembangunan (Pra-Operasional)
Perkiraan waktu yang di butuhkan dalam pembangunan pabrik es balok ini ± 2-3 bulan. Diperkirakan yang memakan waktu lama ada pembangunan bangunan utama Pabrik es balok yang mencakup sarana dan prasarana. Setelah pembangunan bangunan utama selesai, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan properti lainnya seperti, saluran pembungan limbah, tempat parkir, penampungan air, pembuatan sumur bor dan pagar di sekeliling pabrik.
b. Waktu Perkiraan Operasional
            Lamanya waktu operasional diperkirakan akan berjalan lama, namun dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : Ketersediaan air bersih, kelimpahan limbah yang dihasilkan, SDA dan SDM.
4.         Jumlah Manusia yang Terlibat dalam Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, di perkirakan ± 25-30 orang. Karena semakin banyak yang terlibat maka akan semakin cepat pula proses pembangunan berlangsung.
5.         Jenis-jenis Aktifitas
a. Pra-oprasional (Pembangunan)
            Aktivitas pada proses pembangunan (Pre-oprasional) meliputi : Persiapan lahan, Perancangan proyek, Pengadaan sarana dan prasarana, dan Pembangunan bangunan utama pabrik, dll.
b. Operasional
Sedangkan aktivitas pada proses oprasional meliputi : Mobilisasi Bahan Material dan Peralatan-peralatan pendukung produksi, Penerimaan dan Mobilisasi Tenaga Kerja, dan Transaksi Jual-Beli.
6.         Bahan-Bahan yang Digunakan Untuk Pembangunan
            Bahan-bahan yang di gunakan untuk Pre-operasional (Pembangunan) di antaranya :  Material bahan-bahan bangunan, dan Alat-alat berat.
7.         Bahan Baku yang Digunakan Untuk Operasional
            a.      Bahan Baku
·         Air sumur, merupakan bahan baku pembuatan es.
·         Air PDAM, merupakan bahan baku cadangan pembuatan es. Air PDAM digunakan apabila air sumur berkurang atau airnya tidak memenuhi persyaratan.
b.      Bahan Pembantu
·         Garam, berfungsi untuk mencapai proses pendinginan (sebagai mediator) karena air garam dengan kadar  kurang lebih  19 % terlarut paling sempurna dan tidak terjadi endapan pada bak pendingin yang memiliki titik beku lebih rendah dibanding dengan air murni yang ada di dalam ice scan.
·         NH3 atau amoniak, berfungsi sebagai pendingin karena amoniak memiliki titik didih -280 F.
·         Oli dan solar, berfungsi sebagai pelumas dan bahan bakar mesin-mesin produksi



RONA AWAL LINGKUNGAN

1.                  Sebelum Kegiatan/Proyek Dilaksanakan
a. Komponen Lingkungan Tanah
Sebelum kegiatan/proyek dilaksanakan, kondisi tanah wilayah yang akan dibangun Pabrik Es Balok dalam keadaan baik-baik saja, karena proses pembangunan belum berjalan/ berlangsung. Dan pada lokasi masih terdapat pepohonan.
b. Komponen Lingkungan Udara
Kondisi udara di sekitar wilayah yang akan dibangun Pabrik Es Balok sebelum kegiatan/proyek dilaksanakan dalam keadaan baik-baik saja. Karena belum terjadi polusi udara yang di akibatkan aktivitas pembangunan, dan  produksi pabrik.
c. Komponen Lingkungan Air
Sebelum kegiatan/proyek dilaksanakan, kondisi air di sekitar wilayah yang akan dibangun Pabrik Es Balok dalam keadaan baik-baik saja. Karena belum ada limbah yang masuk kedalam perairan kolam yang di akibatkan dari aktivitas produksi Pabrik Es Balok.
d. Komponen Sosial dan Ekonomi
Komponen sosial dan ekonomi saat kegiatan/proyek sebelum dilaksanakan masih dalam keadaan biasa-biasa saja. Karena sebagian besar masyarakat yang tinggal di komleks Asean ini merupakan karyawan pabrik Asean Aceh Fertilizer, PNS,  dan Karyawan Swasta.  Perencanaan ini membuat masyarakat di luar kompleks Asean merasa senang karena mereka mengetahui akan membuka penerimaan karyawan.




PRAKIRAAN DAMPAK


1.         Tahap Pra-Operasional
a. Komponen Lingkungan Geo Fisik Kimia
            Kegiatan pada tahap pra-operasional tidak menimbulkan dampak yang besar dan penting pada komponen lingkungan geo fisik kimia. Karena proses produksi belum berlangsung, sehingga belum menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan geo fisika kimia.
b. Komponen Sosial Ekonomi Budaya
·         Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat
Sebagian besar masyarakat  di wilayah proyek belum mengetahui adanya rencana pembangunan usaha atau kegaiatan pembanguana Pabrik Es Balok  yang akan dilaksanakan di wilayaah tersebut. Walaupun demikian sebagian  masyarakat setuju dengan pembangunan Pabrik Es Balok di wilayah tersebut. Karena masyarakat di luar kompleks ini merasa senang  dan berharap dapat bekerja dalam pelaksanaan pembangunan rencana usaha atau kegiatan tersebut, masyarakat juga dapat menerima pendatang yang akan bekerja dalam pelaksanaan pembangunan Pabrik Es Balok di wilayah tersebut, karena dengan adanya pekerja dari luar daerah akan menambah wawasan baru tentang upaya sosialisasi dalam hidup bermasyarakat. Hal ini semua memberikan gambaran timbulnya sikap dan persepsi positif masyarakat terhadap pembangunan Pabrik Es Balok di daerah tersebut.
c. Komponen Lingkungan, Kesehatan Lingkungan dan Masyarakat
d. Komponen yang Akan Menerima Dampak

2.                  Tahap Operasional
a)      Komponen Lingkungan Geo Fisik Kimia
·         Penurunan Kualitas Air Kolam
Damapak penurunan kualitas air kolam pada tahap konstruksi dapat berupa dampak langsung atau dampak turunan. Dampak langsung terjadi dari kemungkinan bauangan limabah cair dari aktivitas kegiatan yang dilakukan di lokasi pelaksanaan pembanguanan Pabrik Es Balok ke badan air kolam. Sedangkan damapak turunan yang terjadi dari peningkatan laju erosi  tanah dan sedimentasi ke perairan kolam disekitar lokasi rencana pembanguan Pabrik Es Balok  berikut sarana dan prasarana pendukung.
Perubahan substrat  dan kejernihan dapat mempengaruhi  makhluk hidup baik vegetasi, satwa yang ada di dasar  maupun di permukaan perairan. Dengan terjadinya perubahan  substrat dasar  zat hara yang terdapat dalam sedimen menjadi larut di dalam perairan  menyebabkan kandungan nitrat-N dan ortophospat-P meningkat, hal ini dapat mengurangi kesuburan. Pengendapan lumpur yang menyebabkan pendangkalan di dasar kolam, menyebabakan terganggunya ekosistem perairan, terutama sekali ekosistem dan habitat biota perairan berupa plankton, benthos, nekton, dan ekosistem biota air lainnya.

·         Penurunan Kualitas Udara  dan Peningkatan Kebauan
Tedapat beberapa tipe  polutan yang dikeluarkan ke udara dari adanya rencana pembangunan, polusi udara yang berbentuk emisi gas buang seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), Sulfur dioksida (SO2) dan amoniak (NH3) merupakan komponen yang sering dikeluarkan dari pembakaran bahan bakar minyak mesin kendaraan  dan mesin alat-alat berat di Pabrik. Polusi berupa peningkatan partikel debu di udara dapat bersal dari aktivitas transportasi lalulintas kendaraan di lokasi Pabrik.

·         Peningkatan Kebisingan
Peningkatan kebisingan di sebabkan dari suara alat-alat produksi es pada pabrik.
·         Gangguan Lalu Lintas
Gangguan lalulintas biasanya di sebabkan banyaknya kendaraan yang keluar masuk areal pabrik.

b)      Komponen Lingkungan Biologi
·         Gangguan Terhadap Komponen Biologi
Pada tahap operasional terjadi penebangan beberapa pepohonan yang ada pada areal pembangunan pabrik. Menyebabkan terganggunya ekosistem perairan pada kolam.
·         Komponen Sosial Ekonomi
·         Kesempatan Kerja Dan Peluang Berusaha
Pada tahap operasional dapat memberikan dampak positif yaitu membuka kesempatan kerja kepada masyarakat di luar komples Asean. Dan membuka peluang usaha, misalnya : Usaha rumah makan, Penjual minuman, Penjual rokok, dll.
·         Peningkatan Pendapatan Penduduk
Pada tahap operasional tidak meningkatkan pendapatan penduduk Kompleks Asean, Tetapi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di luar Kompleks Asean.
·         Perubahan Sikap Dan Persepsi Masyarakat
Pada tahap operasional menyebabkan perubahan sikap dan persepsi masyarakat Kompleks Asean, karena banyaknya kendaraan yang keluar masuk areal pembangunan pabrik.

c)      Komponen Lingkungan Dan Kesehatan Masyarakat
·         Gangguan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Proses operasional dapat dapat menyebabkan gangguan kesehatan, dan dapat mengganggu keselamatan kerja masyarakat sekita pabrik.

d)  Komponen yang Akan Menerima Dampak
·         Lingkungan
Pada tahap operasional menyebabkan pengurangan varietas tumbuhan karena adanya penunebangan pepohonan yang ada pada areal pembangunan pabrik.
·         Masyarakat
Menyebabkan terganggunya masyarakat yang tinggal di Kompleks Asean yang disebabkan oleh aktivitas pembangunan.
·         Biota Air
Proses pembangunan ini belum menyebabkan dampak kepada biota air, karena proses produksi belum berlangsung.

3.                  Tahap Pasca Operasional
a)      Komponen Lingkungan Geo Fisik, Kimia, dan Biologi
·         Dampak Penurunan Kualitas Air Kolam
Dampak pada tahap pasca operasional disebabkan oleh pelaksanaan oprasional dan pemeliharaan Pabrik Es Balok, oprasional mesin-mesin genset, sarana dan prasarana lainnya yang terdapat di lokasi Pabrik yang memungkinkan terdapatnya rembesan limbah yang akan memasuki badan air kolam. Hal tersebut dapat menimbulkan peningkatan minyak dan lemak, kepadatan tersuspensi dan kekeruhan air yang akhirnya menyebabkan penurunan kualitas air kolam sekitar lokasi Pabrik dan menyebar ke lingkungan sekitarnya.

·         Dampak Penurunan Kualitas Udara, Peningkatan Kebauan dan Kebisingan
Dampak pasca operasional disebabkan oleh kegiatan trasportasi lalulintas kendaraan di areal pabrik yang menimbulkan peningkatan kadar debu dan gas buangan yang terdispersi ke udara disepanjang jalan. Kebisingan yang di sebabkan oleh suara-suara kendaraan yang keluar masuk pabrik, dan berasal dari peralatan pabrik.

b)      Komponen Lingkungan Biologi
·         Gangguan terhadap biota perairan
Dampak pada tahap pasca operasional berupa masuknya pencemar dari kemungkinan terjadinya rembesan yang menimbulkan peningkatan minyak dan lemak, kepadatan tersuspensi dan kekeruhan air yang akhirnya menyebabkan penurunan kualitas air kolam sekitar lokasi pabrik dan menyebar ke lingkungan sekitarnya. Rangkaian ini menyebabkan peningkatan kekeruhan, muatan padatan tersuspensi, residu terlarut dan peningkatan pH yang menyebabkan terganggunya habitat biota perairan seperti penurunan kelimpahan, penurunan indeks keanekaragaman plankton, bentos, dan nekton di perairan sekitar lokasi pabrik serta munculnya sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap keberadaan Pabrik Es Balok.

c)      Komponen Sosial Ekonomi
·         Dampak Terbukanya Kesempatan Kerja dan Peluang Usaha
Dampak terbukanya kesempatan kerja dan peluang usaha menimbulkan secara langsung terjadi penerimaan tenaga kerja yang akan dilakukan oleh Badan Pengelola Pabrik Es Balok untuk mendukung kegiatan oprasional dan pemeliharaan Pabrik Es berikut sarana dan prasarana yang di bangun maupaun penerimaan tenaga kerja. Oprasional Pabrik Es Balok juga megundang para pendatang untuk melamar pekerjaan.

·         Dampak Peningkatan Pendapatan Penduduk
Dampak peningkatan pendapatan penduduk ini terjadi bukan pada masysrakat Kompleks Asean, tetapi pada masyarakat diluar  Kompleks tersebut. Pada tahap pasca operasional secara langsung disebabkan dari kegiatan penerimaan tenaga kerja penduduk local, dari luar daerah, dan terbukanya peluang usaha bagi penduduk luar Kompleks Asean pada sector in-formal. Kehadiran Pabrik Es Balok dapat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Utara, seiring dengan peningkatan aktivitas di wilayah sekitar Pabrik, mendorong aktivitas di sektor-sektor ekonomi lainnya, seperti sektor transportasi, pariwisata, hotel, restoran dan lainnya yang secara langsung dapat menarik investor.

·         Dampak Peningkatan Pendapatan Daerah
Dampak peningkatan pendapatan daerah merupakan dampak positif  yang diharapkan dapat meningkatkan pembangunan dan perekonomian lokal serta mempengaruhi peningkatan kesejahteraan penduduk Kabupaten Aceh Utara. Peningkatan pendapatan daerah terjadi dari kegiatan oprasional Pabrik berkewajiban membayar iuran, retribusi dan pungutan-pungutan lain berupa pajak atau retribusi lainnya sesuai tarif dan ketentuan yang berlaku.

·         Dampak Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat
Dampak pasca operasional dapat terjadi kegiatan penerimaan tenaga kerja lokal untuk bekerja pada Badan Pengelola Pabrik Es Balok dan pada pedagang atau nelayan di kawasan Pabrik Es Balok. Dampak perubahan sikap dan persepsi negatif pasca oprasional dapat terjadi akibat adanya kemungkinan terjadinya dampak turunan dari dampak primer seperti dampak lalulintas yang terjadi di sekitar lokasi. Persepsi negative masyarakat bersifat sementara dan dapat berbalik sepanjang masalahnya dapat diselesaikan dengan baik.

d)     Komonen Lingkungan, Kesehatan Lingkungan dan Masyarakat
·         Dampak Penurunan Estetika
Dampak penurunan estetika adalah terjadinya penyebaran dan penumpukan sampah secara sembaraangan sehingga mengganggu kenyamanan dan kerapihan lingkungan Pabrik. Dampak ini terutama dapat di sebabkan oleh penerapan sistem penanganan sampah yang kurang baik sehingga terjadinya penumpukan sampah pada lokasi sekitar bangunan atau berserakan pada ruang pekantoran dan ruang terbuka di dalam lingkungan Pabrik sehingga dapat mengganggu kenyamanan para karyawan maupun konsumen.
e)  Komponen yang Akan Menerima Dampak
·      Lingkungan
·      Masyarakat
·      Dan Biota Air 

METODE PENANGANAN DAMPAK

1. Metode Meghilangkan Dampak
            Dampak-dampak yang di sebabkan oleh produksi ini tidak dapat dihilangkan jika proses produksi masih berjalan.

2. Metode Mengurangi Dampak
            Pada metode ini dilaukan pengelolahan limbah yang dihasilkan oleh aktivitas produksi, yang bertujuan untuk mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi bahaya limbah hasil produksi.

3. Metode Memitigasi Dampak (Kompensasi)
            Metode ini dilakukan apabila dampak sudah tidak bisa dihilangkan dan dikurangi. Metode ini bertujuan untuk mengganti rugi dampak yang ditimbulkan dari aktivitas produksi kepada masyarakat yang ada dalam lingkungan wilayah pabrik. Misalnya memberi pengobatan rutin gratis, dan meberikan uang iuran kepada penerima dampak setiap bulannya.



KESIMPULAN

          Setelah menganalisis dan mengamati proyek pembangunan Pabrik Es Balok ini dapat di simpulkan bahwa pembangunan ini tidak layak. Ketidak layakan pembangunan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : Letaknya yang tidak strategis, dan Saluran pembuangan limbah. Karena limbah hasil produksi Pabrik Es Balok ini di alirkan ke kolam yang terletak ± 30 m dari bangunan pabrik. Dan pada sekitar kolam tidak terdapat sungai. Sehingga limbah hasil produksi yang di tampung pada kolam, lambat laun akan menyebaban kolam tersebut menjadi penuh.


DAFTAR PUSTAKA

Fandeli, ch, 2004. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar Dalam Pembangunan. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Anonimous, 1997. Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Fandell, Chafid. 2004. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar Dalam Pembangunan. Jakarta: Liberty Offset.
http://direg26.blogspot.com/2013/08/laporan-praktek-kerja-lapang-sistem.html?m=1


Sekian dari saya gan semoga bermanfaat....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments1