“PENELITIAN
KUALITAS AIR
DANAU
ANEUK LAOT DI PULAU WEH
PROPINSI
NANGROE ACEH DARUSSALAM”
CB
HERMAN EDYANTO
Oleh :
Tri Ramadhani
130330027
PROGRAM
STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
MALIKUSSALEH
ACEH
UTARA
2014
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Danau merupakan
penampung air tawar yang menempati porsi sangat penting untuk menunjang
kehidupan manusia baik untuk pertanian, rekreasi, air minum, dan kebutuhan
hidup manusia lainnya. Namun apabila terjadi kerusakan di sekitarnya seperti
minimnya tutupan lahan oleh tanaman maka akan mamacu timbulnya erosi dan akan
mengakibatkan pendangkalan sehingga akan menurunkan fungsi dan manfaat dari
sumberdaya tersebut. Danau dengan batasannya yang jelas merupakan salah satu
ekosistem di muka bumi yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Hal
ini disebabkan danau merupakan sistem terbuka yaitu pertukaran energi dan massa
dengan lingkungan sekitar danau sangat tergantung oleh adanya proses-proses
pertukaran yang disebut external variables atau forcing functions.
Artinya danau itu dipengaruhi oleh gaya sebagai fungsi dari waktu. Fungsi gaya
dapat berupa yang dapat dikontrol dan yang tidak. Yang dapat dikontrol antara
lain berupa keluar masuknya air ke dalam sistem, nutrien dan substansi toksik,
sedangkan yang tidak dapat dikontrol dapat berupa presipitasi, angin, radiasi
matahari, dan sebagainya (Aflakur Ridlo, 2005).
Berdasarkan pengamatan yang telah
berlangsung akhir-akhir ini, disinyalir bahwa permukaan Danau Aneuk Laot di
Pulau Sabang telah mengalami penurunan secara kontinyu sejak beberapa waktu
belakangan ini, sehingga mengancam ketersediaan air baku bagi masyarakat
perkotaan Sabang. Penurunan permukaan air ini tentunya akan menimbulkan
permasalahan lingkungan yang amat serius bagi ekosistem danau. Danau Aneuk Laot
merupakan danau yang berasal dari bekas kepundan gunung berapi yang telah mati,
dan secara bertahap terisi air hujan yang terperangkap didalamnya. Danau Aneuk
Laot ini tidak memiliki inlet dalam bentuk aliran sungai namun memiliki outlet
dalam bentuk rembesan dan aliran air melalui celah atau rengkahan batuan
dasar danau. Dengan kata lain danau ini merupakan danau yang terisolasi.
Keseimbangan awal neraca air danau ditentukan oleh curah hujan, penguapan air,
rembesan dan bocoran air danau melalui celah batuan / patahan di dasar danau.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasikan karakteristik fisik-kimia perairan kesuburan perairan
danau, dan kandungan nutrien dan kontur kedalaman muka air danau beserta dengan
volume danau.
PEMBAHASAN HASIL
A. Hasil Pengamatan Kualitas Air Di
Sekitar Danau Aneuk Laot
1. Nitrat (NO3)
Nitrogen
dihasilkan dari dekomposisi tumbuh-tumbuhan dan hewan, fiksasi udara serta dari
drainase daratan. Di dalam perairan, nitrogen terdapat dalam bentuk anorganik
dan organik. Bentuk organik adalah molekul protein di dalam organisme,
sedangkan bentuk anorganik yaitu nitrat-nitrogen, nitrit-nitrogen dan ammonia.
Hasil pengamatan terhadap konsentrasi nitrat di perairan sekitar Danau Aneuk
Laot sebesar 0.502 mg/l (Dinas Kesehatan Aceh, 2005). Dari kisaran tersebut
perairan danau ini dapat diklasifikasikan sebagai perairan oligotrofik yang berkisar
antara 0 – 1 mg/l. Kadar maksimum yang diperoleh dari Men.Kes No.907/
MenKes/SK/VII/2002 sebesar 50 mg/l. Perubahan nitrat-nitrogen menjadi
nitrit-nitrogen berbahaya bagi kehidupan organisme perairan, karena nitrit
nitrogen yang dihasilkan akan mengubah hemoglobin dalam sel-sel darah menjadi
metemoglobin.
2. Amoniak
Nitrogen
Trihidroksida (NH3) dan garam-garamnya bersifat mudah larut di dalam air.
Sumber ammonia di perairan adalah dari hasil pemecahan nitrogen organik
(protein dan urea), nitrogen anorganik yang terdapat dalam tanah dan air,
berasal dari dekomposisi bahan organik (tumbuhan dan biota akuatik yang telah
mati) yang dilakukan oleh mikroba dan jamur yang lebih dikenal dengan
ammonifikasi. Kadar ammonia pada perairan alami biasanya kurang dari 0.1 mg/l
(McNeely et al., 1979). Kadar ammonia bebas melebihi 0.2 mg/l bersifat toksik
bagi beberapa jenis ikan (Sawyer dan McCarty, 1978). Kadar ammonia yang tinggi
dapat merupakan indikasi adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari
limbah domestik, industri, dan limpasan (run-off). Nilai kisaran amoniak
sebesar 0.18 mg/l di perairan Danau Aneuk Laot (Dinas Kesehatan Aceh, 2005).
Nitrat dan amonia merupakan sumber utama nitrogen di perairan tetapi amonia
lebih disukai oleh tumbuhan sebagai sumber nitrogen.
3. Logam Berat
Sifat dari
toksitas logam berat dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Bersifat toksik tinggi yang terdiri dari unsur-unsur Hg, Pb,
Cd, Cu dan Zn;
b. Bersifat toksik menengah yang terdiri dari unsur-unsur Cr, Ni,
dan Co;
c. Bersifat toksik sangat rendah yang terdiri dari unsur-unsur Mn
dan Fe.
Senyawa anorganik berasal dari limbah domestik dan industri.
Limpasan perkotaan merupakan sumber utama timbal (Pb) dan zinc (Zn) (Davis and
Cornwell, 1991). Logam berat mengalami biokonsentrasi dan bioakumulasi dalam
tubuh makhluk hidup. Selain itu logam berat juga mengalami biomagnifikasi yaitu
semakin meningkat dengan peningkatan posisi organisme pada rantai makanan.
4. Seng (Zn)
Toksiksitas Zn
akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu dan penurunan kadar oksigen.
Toksiksitas Zn bersama-sama dengan unsur K, Mg dan Cd akan bersifat aditif,
yaitu toksiksitasnya merupakan jumlah masing-masing logam. Sedangkan
toksiksitas Zn dan Cd bersifat sinergik, yaitu toksiksitasnya meningkat, lebih
toksik dari pada penjumlahan keduanya. Kandungan Zn hasil pengamatan sebesar
2.260 mg/l. Berdasarkan baku mutu air kandungan Zn tidak melebihi dari 3 mg/l.
Tetapi kalau melihat kandungan Zn yang terdapat di danau sudah mendekati 3
mg/l, sehingga kualitas air danau harus diperhatikan lebih lanjut. Untuk
kandungan air raksa (Hg); tembaga (Cu) dan arsen (As) di perairan danau
menunjukkan nilai 0. Kandungan Kadmium (Cd) sebesar 0.005 diatas kadar maksimum
yang diperbolehkan sebesar 0.003 mg/l (Dinas Kesehatan Aceh, 2005).
5. Timbal (Pb)
Logam yang
termasuk ke perairan melalui pengendapan, asap bensin mengandung Pb-tetra-etil,
erosi dan limbah industri. Pb dapat mempengaruhi kerja enzim-enzim atau fungsi
protein, dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada ikan dan organisme lainya
apabila kosentrasi Pb mencapai 0.05 mg/l. Kandungan Pb di perairan danau
sebesar 0.033 mg/l. Kadar maksimum yang diperoleh Kep.Men No.
907/MenKes/SK/VII/2002 untuk timbal sebesar 0.01 mg/l.
6. Kromium (Cr)
Kromium
digolongkan ke dalam kelompok logam bersifat toksik menengah. Sifat toksiksitas
senyawaan kromium bersifat korosif dan dapat mengganggu kesehatan. Hasil
pengamatan bahwa kandungan kromium di perairan danau rendah 0.0420 mg/l. di
stasiun pengamatan Berdasarkan baku mutu kualitas air, maka kandungan kromium
di perairan belum membahayakan (0.050 mg/l).
7. Temperatur
Temperatur sangat
berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan ikan. Secara langsung pada umumnya laju pertumbuhan ikan akan
meningkat sejalan dengan kenaikan temperatur sampai batas tertentu yang dapat
menekan kehidupan ikan dan bahkan menyebabkan kematian. Secara tidak langsung
pengaruh temperatur menjalar melalui kemampuan kontrolnya terhadap kelarutan
gas-gas dalam air, termasuk oksigen. Dalam hal ini semakin tinggi temperatur
akan semakin kecil kelarutan oksigen dalam air, sementara itu kebutuhan oksigen
bagi biota akan semakin besar karena adanya peningkatan metabolisme ikan.
Tabel
1.
Kisaran Temperatur DanauAneuk Laot
Letak lokasi
|
Kisaran
Temperatur (oC)
|
Rata-rata
(oC)
|
Koordinat (Lat/long)
|
Line 1
|
29.91 – 31.56
|
30.64
|
758022/648574
|
Line 2
|
28.70 – 31.31
|
29.80
|
758062/648687
|
Line 3
|
28.61 – 31.52
|
29.64
|
757992/648814
|
Line 4
|
28.59 – 31.22
|
29.56
|
757949/648985
|
Line 5
|
28.61 – 30.84
|
29.55
|
757780/649150
|
Line 6
|
28.60 – 30.52
|
29.44
|
757702/649296
|
Line 7
|
29.15 – 30.19
|
29.59
|
757521/649381
|
Line 8
|
29.27 – 29.83
|
29.57
|
757379/649524
|
Berdasarkan
table di atas suhu rata-rata pada Danau Aneuk Laot berkisar 29.72oC.
8. Kecerahan Perairan
Pengukuran
tingkat kecerahan dimaksudkan untuk mengetahui
keberadaan intensitas sinar matahari yang masuk ke perairan. Sinar
matahari merupakan sumber energi bagi kehidupan jasad hidup di perairan. Sinar
matahari diperlukan oleh tumbuhan air untuk proses asimilasi. Rata-rata tingkat
kecerahan di Danau Aneuk Laot berkisar antara 2 - 4 meter.
9. Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman
(pH) merupakan kondisi asam dan basa suatu perairan yang dapat digunakan
sebagai indeks kualitas lingkungan. Air dengan kondisi asam akan menyebabkan
ikan lemah, lebih mudah terkena infeksi dan tingkat kematian (mortalitas)
tinggi. Air yang netral atau sedikit basa umumnya sangat ideal.
Tabel
2. Kisaran Derajat Keasaman (pH) di Danau Aneuk Laot
Nama lokasi
|
Kisaran
pH
|
Rata-rata
|
Koordinat (Lat/long)
|
Line 1
|
8.37 - 8.59
|
8.44
|
758022/648574
|
Line 2
|
8.40 - 8.62
|
8.53
|
758062/648687
|
Line 3
|
8.31 - 8.59
|
8.49
|
757992/648814
|
Line 4
|
8.34 - 8.68
|
8.51
|
757949/648985
|
Line 5
|
8.28 - 8.74
|
8.51
|
757780/649150
|
Line 6
|
8.25 - 8.72
|
8.50
|
757702/649296
|
Line 7
|
8.14 - 8.81
|
8.43
|
757521/649381
|
Line 8
|
8.13 - 8.77
|
8.33
|
757379/649524
|
Sumber : Pengukuran lapangan Juli 2005 untuk biota,
karena membantu konversi zat-zat organik menjadi substansi yang dapat diasimilasi
seperti ammonia dan nitrat (Rahardjo, 1990). Berubahnya Nilai pH menimbulkan
perubahan terhadap keseimbangan kandungan karbon dioksida, bikarbonat, dan
karbonat di dalam air. Ikan dan biota akuatik lainnya masih dapat mentoleransi
lingkungan perairan yang mempunyai pH antara 4.0 – 11.0 (Jones, 1964 dan
Swingle, 1968). Derajat yang ideal untuk kehidupan akuatik adalah berkisar 6.5
– 8.5 (NTAC, 1964 dan Swingle, 1968). Hasil pengukuran derajat keasaman (pH)
pada Danau Aneuk Laot tersaji pada Tabel 2. Dari hasil tersebut terlihat nilai
pH ratarata adalah 8.46. Menurut Keputusan Men.Kes No.907/MenKes/SK/VII/2002
tentang pedoman baku mutu air yang diinginkan berkisar antara 6.50 – 8.5. Dari
hasil pengukuran tingkat pH di perairan tersebut, maka perairan Danau Aneuk
Laot tergolong basa karena melebihi nilai 8.
10. Oksigen Terlarut (DO)
Kebutuhan oksigen
bagi biota laut mempunyai dua aspek penting yaitu kebutuhan lingkungan bagi
spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang tergantung kepada keadaan metabolisme.
Ikan memerlukan oksigen untuk pembakaran makanan untuk menghasilkan energi guna
beraktivitas, pertumbuhan dan bereproduksi. Ketersediaan oksigen dalam air
sangat diperlukan untuk aktivitas ikan dan konversi makanan, demikian juga laju
pertumbuhan tergantung kepada oksigen dengan persyaratan bahwa selama faktor
kondisi lainnya optimum. Oksigen Terlarut (DO) pada perairan Danau
Aneuk Laot berkisar diantara
1.77 – 5.63 mg/l, seperti pada table dibawah ini.
Tabel
3 . Kisaran Nilai Oksigen Terlarut (DO) Danau Aneuk Laot
Nama lokasi
|
Kisaran Konsentrasi
oksigen terlarut (mg/l)
|
Rata-rata (mg/l)
|
Koordinat (Lat/long)
|
Line 1
|
4.70 – 5.51
|
5.10
|
758022/648574
|
Line 2
|
1.91 – 5.51
|
4.61
|
758062/648687
|
Line 3
|
1.08 – 5.48
|
3.98
|
757992/648814
|
Line 4
|
1.77 – 5.51
|
3.98
|
757949/648985
|
Line 5
|
1.48 – 5.63
|
4.38
|
757780/649150
|
Line 6
|
1.45 – 5.52
|
4.28
|
757702/649296
|
Line 7
|
1.45 – 5.52
|
4.28
|
757521/649381
|
Line 8
|
3.97 – 4.99
|
4.37
|
757379/649524
|
KESIMPULAN
1. Hasil penelitian kualitas air di Danau Aneuk Laot adalah
sebagai berikut:
a. Kadar NO3 dalam air Danau Aneuk Laot berada dalam kisaran yang
aman bagi kesehatan manusia;
b. Kadar ammonia masih dalam kisaran yang aman bagi manusia;
c. Kandungan Zn, Hg, Cu, As dan Cr berada di bawah ambang batas
yang diijinkan;
d. Kandungan Cd dan Pb, berada di atas ambang batas sehingga
kualitas air Danau Aneuk Laot perlu diperhatikan lagi untuk konsumsi manusia;
2. Temperatur air Danau Aneuk Laot berkisar antara 28oC
dan 31,5oC.
3. Kecerahan air danau berkisar antara 2 meter dan 4 meter dari
permukaan air.
4. Air Danau Aneuk Laot bersifat basa dengan pH sekitar 8,46.
Angka ini masih berada dalam kisaran pH yang masih aman diminum oleh manusia.
5. Nilai oksigen terlarut (DO) di Danau Aneuk Laot masih tergolong
normal, kecuali di dasar danau kandungan DO terkecil yaitu 0,01 mg/l.
DAFTAR
PUSTAKA
EDYANTO CB HERMAN : “PENELITIAN
KUALITAS AIR DANAU ANEUK LAOT DI PULAU WEH PROPINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM”, (Jakarta, Juli 2005), Hal. 115-124
Sekian gan hanya itu dari saya.......
0 comments:
Post a Comment